Siapa yang suka begadang? Angkat
jari!!! Yep, saya pasti angkat jari. Saya sering begadang. Bahkan saya sering
mengasosiasikan diri dengan burung hantu. “Oh lihatlah burung hantu itu...that’s
so me!!” begitu teriak saya dalam hati setiap melihat gambar burung hantu
terpampang di depan mata.
Saya
mulai gemar ide tidur telat sejak sebelum menginjak bangku SD. Saya ingat saat
saya masih kecil, saya selalu penasaran dengan apa yang akan terjadi setelah pukul 21.00 WIB. Setiap orang tua saya menyuruh
saya tidur, pasti saya memberontak (kecuali saya jatuh terlelap karena kantuk).
Menurut saya terjaga di saat anak-anak lain tidur rasanya asyik. Yep.
Berulangkali saya mencoba untuk tetap terjaga hingga malam.
Suatu
ketika saya melihat ada perempuan cantik bergaun seperti kurungan ayam di TV.
Ya, kadang ada trailer film larut malam yang diputar di TV. Di salah satu
tayangan itu, saya melihat gaun indah bertebaran di dalam sebuah film. Oh, saya mendadak mau gaun itu!!! Tahu apa itu
artinya? Artinya saya harus terjaga
hingga larut untuk menonton gaun ala kurungan ayam itu. Saya harus melihat detailnya:
renda, pita, warna, dan kenapa gaun-gaun itu tidak seperti satupun milik saya. Entah film apa kala itu yang saya tonton namun
saya bisa pastikan itu film klasik. Film klasik itu memulai babak baru rengekan
saya. Ya, saya merengek-rengek minta
ijin untuk menonton film klasik tersebut (dan semua film dengan gaun-gaun
cantik mungkin kutipan yang keliru di dalamnya).Kapankah saya bisa menontonnya?
When
there is a will, there is a way…
Hahahahaha…
mungkin bukan kutipan yang tepat namun suatu hari saya terjaga di tengah malam
dengan tayangan perempuan cantik bergaun seperti kurungan ayam. “Oh cantiknya… “ saya menatap TV sedemikian
rupa dengan antusiasme besar. Omelan ibu saya dengar dengan sebelah telinga.
Mata saya menempel di layar kaca. Sejak saat itu, untuk waktu yang lama, ibu
saya sering mendengar saya berujar, “…itu lho…aku mau baju persis seperti di
TV. Kapan aku dibikinin?!?!?! Kapan…?!?!?!?!”